Klasifikasi Genre Dalam Film – Secara umum kita dapan mengklasifikasikan film menjadi tiga yaitu film dokumenter, fiksi dan eksperimental. Namun selain klasifikasi diatas itu kita juga dapat membaginya menjadi film dokumenter dan non dokumenter, film fiksi dan non fiksi, film hitam putih dan berwarna, film bisu dan bersuara serta film animasi dan non animasi.
Kita juga bisa membaginya berdasarkan studio produksinya. Bisa juga berdasarkan aktor, sutradara, bahkan sasaran penonton dari film tersebut. Anda juga yang mengklasifikasikannya berdasarkan gerakan sinema seperti ekspresionisme jerman, surealisme, neorealisme italia, new wave prancis, new german cinema, dll. Dimana umumnya masing-masing gerakan film diatas memiliki karakter serta gaya sinematik yang berbeda-beda.
Genre Film
Genre secara umum membagi film berdasarkan jenis dan latar belakang cerita. Istilah genre sendiri berasal dari bahasa prancis yang bermakna bentuk atau tipe.
Dalam film, genre bisa didefinisikan sebagai jenis atau klasifikasi dari sekelompok film yang memiliki karakter serta pola yang sama seperti misalnya seting, isi cerita, tema, struktur cerita, aksi atau peristiwa dalam film.
Klasifikasi diatas menghasilkan genre-genre populer seperti aksi, petualangan, drama, komedi, horor, western, thriller, film noir, roman dan lain sebagainya. Fungsi utama genre sendiri adalah untuk memudahkan klasifikasi dalam film.
Dalam industri film, genre juga bisa digunakan sebagai strategi marketing seperti misalnya genre apa yang sedang poluler saat ini akan menjadi tolak ukur film yang akan di produksi selanjutnya. Selain juga sebagai antisipasi penonton memutuskan film apa yang akan dia tonton sebagai gambaran umumnya.
Variasi genre sendiri jumlahnya bisa mencapai ratusan. Ini karena di setiap wilayah memiliki genre khas nya masing-masing. Seperti di jepang ada genre chambara (aksi pedang), hahamono (ibu/keluarga), sarariman (pekerja kantoran). Begitu juga di jerman ada genre heimatfilm tentang kehidupan di kota kecil, kammerspiel sebuah drama dengan seting cerita (ruang) yang terbatas. Serta masih banyak lagi genre khas lainnya.
Perlu di catatat juga bahwa kebanyakan film merupakan kombinasi dari beberapa genre sekaligus atau bisa dikatakan genre hibrida (campuran) yang tentunya dalam film tersebut tetap memiliki genre yang dominan atau genre induk.
Perlu Referensi? Silahkan isi kolom dibawah untuk melihat referensi dari artikel ini.
[emaillocker id=”1992″]Pratista, Himawan, Memahami Film, ed. oleh Esthi Damayati (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008)[/emaillocker]Salam CSinema