10 Tips Merekam Video Dengan Sempurna – Dalam membuat sebuah karya videografi, anda akan sering melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang awalnya terasa sepele tetapi akan membuat anda kerepotan pada bagian akhir.
Jadi, untuk mengurangi kerepotan tersebut anda dapat menyimak 10 Tips Merekam Video Dengan Sempurna ini agar karya videografi anda lebih enak ditonton.
- Jika memungkinkan, selalu pergunakanlah Manual Focus.
- Atur White Balance pada setiap perpindahan lokasi atau pergantian sumber pencahayaan.
- Jika melakukan pengambilan gambar di luar ruangan (outdoor shooting), posisikan matahari di belakang anda. Begitu juga sumber pencahayaan lainnya.
- Rencanakan pengambilan gambar (shot) Anda. Sebaiknya, jangan mulai merekam gambar sebelum Anda siap merekam gambar dengan sempurna. Dan yang lebih penting subyek rekaman Anda siap untuk direkam (komposisi, focus, pecahayaan, dsb.).
- Gunakan Tripod atau alat bantu lainnya.
- Dalam kondisi rekaman tanpa alat bantu (handhelds), pegang dan kendalikan kamera video Anda sedemikian rupa agar hasil rekaman tetap stabil (andaikan sebagai secangkir kopi panas).
- Gunakan zooming hanya untuk menata komposisi pengambilan gambar. Hindari penggunaannya pada saat merekam (rolling), kecuali jika ada maksud untuk tujuan tertentu atau memang disengaja karena hasil rekaman akan diproses lebih lanjut (editing).
- Shoot to edit. Pastikan untuk memproses lebih lanjut setiap hasil rekaman Anda (editing). Untuk itu, rekaman video harus diciptakan dan dipersiapkan sedemikian rupa agar siap untuk diproses lebih lanjut (variasi dan kelengkapan gambar, durasi setiap shot, menghindari fasilitas kamera yang tidak diperlukan, dsb.) Jaga durasi setiap shot. Jangan terlalu panjang dan monoton (tanpa variasi), namun juga jangan terlalu pendek. Minimal antara 8 hingga 10 detik. Tidak ada batas maksimal karena tergantung action yang direkam. Namun sebaiknya sudah mulai merekam 3 hingga 5 detik sebelum action berlangsung. Berikan durasi yang sama setelah action berlangsung.
- Jaga setiap shot dalam kondisi steady tanpa pergerakan kamera, setidaknya selama 10 detik. Jika suatu shot akan berisi pergerakan kamera, berikan awalan dan akhiran dalam kondisi steady dengan durasi setidaknya 3 hingga 5 detik.
- Pada saat merekam, selalu antisipasi pergerakan subyek atau apa yang akan dilakukannya.
Tips ini saya ambil dari halaman blog (videografi.wordpress.com) yang seluruhnya diambil dari naskah Agus Yuniarso dalam Apresiasi Praktis Videografi untuk Staf Komisi Pemilihan Umum DIY yang diselenggarakan oleh Program Profesi Fotografi, Akademi Desain Visi Yogyakarta (ADVY), 21 Juni 2007.
Postingan terkait lainnya dalam naskah tersebut adalah:
- A Beginner’s Guide to Creative Videography
- Videografer: Amatir vs.Profesional
- Merekam Video Dengan Sempurna dan Layak Ditonton
- Kesalahan Umum Videografer Pemula ( Bukan Videografer Amatir )
Semoga postingan ini dapat membantu anda.
Jika ingin mendapatkan update terbaru di blog Catatan Sinematografi ini, bisa dengan mendaftarkan nama dan alamat email pada form dibawah.
[mc4wp_form id=”1463″]Salam CSinema