Apa itu Aperture – Dalam fotografi ada istilah yang disebut segitiga fotografi yang mana salah satu element dalam segitiga fotografi tersebut adalah Aperture. Aperture sendiri adalah ukuran seberapa besar lubang pada lensa terbuka saat kita mengambil gambar.
Aperture (bisa juga disebut diafragma atau bukaan) biasanya dinyatakan dalam satuan f-stop dimana jika angka f-stopnya semakin besar (bukaan kecil), maka jumlah cahaya yang masuk ke sensor akan semakin sedikit. Begitu juga sebaliknya, apabila f-stopnya kecil (bukaan lebar) maka cahaya yang masuk ke sensor akan semakin banyak.
Huruf f sendiri adalah kependekan dari focal length (panjang fokal lensa), tanda garis miring menyatakan dibagi dengan sedangkan angka di belakangnya mewakili stop yang digunakan.
Jika kita mengambil gambar dengan lensa 50mm dengan bukaan f/1.4 maka bukaan lensanya adalah 35,7mm. (Rumusnya adalah panjang fokal lensa (50mm) dibagi dengan besarnya bukaan (1.4) hingga dihasilkan berapa besar diameter bukaan pada lensa tersebut (35,7mm))
Apakah anda pusing? syukurnya kita tidak perlu melakukan perhitungan seperti diatas untuk menghasilkan sebuah foto karena semua itu sudah dipikirkan oleh kamera kita.
Setiap kali anda turun satu stop (dari f/4 ke f/5.6) maka jumlah cahaya yang masuk akan terpotong setengahnya. Sedangkan jika pengaturannya naik satu stop (f/11 ke f/8) maka jumlah cahaya yang masuk akan dua kali lipat. Pengurangan dan penambahan ini disebut satu full stop. Hal ini penting karena kamera-kamera saat ini memberikan pengaturan sampai sepertiga stop seperti f/4, f/4.5, f/5, f/5.6, f/6.3, f/7.1, f.8 dst.
Ada beberapa istilah dalam dunia fotografi yang menyatakan bukaan aperture seperti open wide atau fully open yang artinya aperture di atur pada bukaan paling lebar yang bisa dilakukan oleh lensa.
Adapun beberapa skala dalam aperture yang umum adalah f/1.4, f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, f/16, f/22.
Depth of Field (DoF)
Depth of Field adalah ukuran untuk seberapa jauh bidang fokus dalam foto. DoF luas berarti sebagian besar objek mulai dari yang terdekat hingga yang terjauh dalam foto akan terlihat tajam atau focus. Sementara DoF sempit adalah kebalikannya, yaitu hanya beberapa objek di bagian tertentu saja yang tajam atau fokus sedangkan sisanya tidak fokus atau blur.
Aperture juga berpengaruh dalam menghasilkan DoF luas atau DoF sempit. Jika menggunakan bukaan pada rentang f-8 hingga f-22 maka bisa dipastikan foto yang kita hasilkan akan seluruhnya fokus (DoF Luas) sedangkan jika menggunakan bukaan f-8 kebawah akan menghasilkan foto dengan DoF sempit. Apalagi jika menggunakan lensa dengan bukaan f-1.2 atau f-1.4. Intinya, semakin kecil aperture maka semakin luas jarak fokus yang dihasilkan. Untuk mempermudah, dibawah ini adalah diagram bagaimana aperture dan DoF bekerja:
DoF sempit biasanya digunakan untuk fotografi macro atau portrait sedangkan DoF luas lebih banyak untuk fotografi landscape.
Apakah anda ada pertanyaan tentang penjelasan aperture diatas? silahkan berkomentar dibawah ini.